WEEKLY LOG PART 10: Human Relations, Komunikasi Efektif , dan Communication Style

Human Relations Part 10 

Human Relations, Komunikasi Efektif dan Communication Style 


Ganjar Pranowo (Instagram)


Minggu kemarin Bu pipit membahas tentang Kisi - Kisi untuk Uts. Ibu pipit menjelaskan bahwa uts kami berbentuk essai dan kami disuruh untuk memelajari Konsep/ Pengertian Human Relation, Komunikasi Efektif dan Gaya Komunikasi. 


Jadi Pengertian/ konsep Human relations itu ada 2 yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. 


>Human Relation dalam arti luas yaitu Komunikasi Persuasif yang di lakukan oleh seseorang terhadap orang lain secara tatap muka, dalam semua situasi dan bidang kehidupan,sehingga timbul kepuasan pada semua partisipan yang terlibat. 


> Human Relation dalam arti sempit yaitu komunikasi persuasif yang di lakukan oleh seseorang terhadap oramg laim secara tatap muka, dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan, dengan tujuan untuk menumbuhkan kegairahan kerja dan semangat kerja bersama yang produktif dan memuaskan. 


Terwujudnya human relation karena ada

tujuan atau kepentingan bersama, dalam hal ini kita mempelajari mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik, menghadapi seseorang, bersikap dan berperilaku kepada lawan bicara kita.


Human relation adalah suatu jembatan untuk menciptakan suatu hubungan baik dengan mengenal lawan bicara kita.


Dalam human relation terdapat

komunikasi, komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak. Komunikasi merupakan media untuk mengubah perilaku atau pikiran seseorang, komunikasi begitu sangat penting karena tidak adanya komunikasi maka tidak akan ada interaksi.


Dalam sebuah perusahaan human relation merupakan jembatan antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, ataupun bawahan dengan bawahan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bekerja, untuk menghasilkan human relation yang baik diperlukannya menciptakan sebuah komunikasi yang efektif.


Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi, tujuan dari komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahas non verbal dengan baik.


Komunikasi dikatakan menjadi komunikasi efektif bila memenuhi ketiga hal berikut ini:


-Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.


-Pesan yang disampaikan oleh pengirim pendapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati pengirim.


-Tidak ada hambatan dalam melakukan tindaklanjut pesan yang dikirim.


Dalam komunikasi yang efektif terdapat gaya komunikasi yang perlu kita pahami.

Terdapat 6 gaya komunikasi sebagai berikut:

•The Controlling Style

•The Equallitarian Style

•The Structuring style

•The Dynamic Style

•The Relinguishing Style

•The Withdrawal Style


>The Controlling Style adalah Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan dan ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa, mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah. Pihak-pihak yang menggunakan gaya ini, lebih memusatkan perhatian pada pengiriman pesan. Mereka tidak memiliki ketertarikan dan perhatian pada umpan balik kecuali jika hal tersebut berguna bagia kepentingan pribadi mereka.


>The Equallitarian Style adalah Aspek penting dari gaya ini adalah adanya landasan kesamaan dan ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal lisan maupun tulisan yang bersifat dua arah (Two Way Traffic Of Communication) Tindak komunikasi dilakukan secara terbuka, artinya setiap anggota dapat rileks, santai, dan informal. Lingkungannya di isi oleh orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam bekerja.


>The Structuring style Gaya komunikasi ini memanfaatkan pesan-pesan verbal (lisan maupun tulisan) guna memanfaatkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi Pengirim pesan lebih member perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan, dam prosedur yang berlaku dalam organsasi tersebut.


>The Dynamic Style Gaya komunikasi ini memanfaatkan pesan-pesan verbal (lisan maupun tulisan) guna memanfaatkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.Gaya komunikasi ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada Tindakan Gaya komunikasi ini sering dipakai oleh juru kampanye ataupun supervisor. 

Tujuan gaya komunikasi ini adalah menstimuli atau merangsang para karyawan untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan yang bersifat kritis.


>The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, dan pendapat atau gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan mempunyai hak untuk memerintah atau mengontrol.


>The Withdrawal Style Gaya komunikasi ini dapat mengakibatkan melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya komunikasi ini dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan atau kesulitan antar pribadi yang dihadi oleh orang-orang tersebut. Ketika seseorang mengatakan "Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini" bermakna melepaskan diri dari tanggung jawab, tapi juga mengindikasikan keinginan untuk menghindari komunikasi dengan orang lain.


Contoh Kasus: 


Seorang Ganjar pranowo yang menjabat sebagai gubernur jawa tengah, yang sangat baik dan sangat berempati kepada  masyarakatnya. Empati seorang ganjar sebagai seorang gubernur juga tidak perlu di ragukan lagi ya. Misalnya pada saat ada warga yang laporan tentang kerusakan jalan, Ganjar selalu sigap turun ke lapangan. Dan pada saat banjir di semarang. Disana ganjar menyapa para warga dan mangajak warga untuk berbicara (ngobrol) apa yang ingin di ungkapkan (mengeluh), dan warga pun mengutarakan hal yang terkait banjir di semarang serta titik banjir yang parah.  Dan seorang ganjar pranowo saat sidak turun langsung kelapangan ia berhasil membuat warganya mengungkapkan apa yang di rasakan baik permasalahan secara internal maupun ekternal (permasalahan banjir,jalan rusak maupun masalah pribadi semacam curhat). 

Analisis Gaya komunikasi yang digunakan Ganjar Pranowo sebagai seorang pejabat saat yaitu The Structuring Style dan The Dynamic Style.  Gaya komunikasi The Structuring Style , memanfaatkan pesan verbal (lisan maupun tulisan)dan memanfaatkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta organisasi, selain itu pengirim pesan lebih member perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan, dam prosedur yang berlaku dalam organsasi tersebut. 

Sedangkan gaya komunikasi The  Dynamic Style yaitu gaya  ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada Tindakan. Gaya komunikasi ini sering dipakai oleh juru kampanye ataupun supervisor. Tujuan gaya komunikasi ini adalah menstimuli atau merangsang para karyawan untuk bekerja lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan yang bersifat kritis. 


Yang pertama alasan saya memilih gaya The Structuring Style yaitu karena Ganjar Pranowo seorang pejabat pastinya berhubungan dengan kampanye dong ya. Sebelum ganjar menjabat menjadi seorang gubernur, Ganjar pastinya melakukan kampanye sebelum pemelihan. Nah kampanye ini yang pastinya mempunyai rencana atau tujuan tertentu. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk memilih Ganjar Pranowo untuk menjadi seorang gubernur atau presiden pada saat pemilihan. 


Alasan kedua memilih gaya komunikasi The Dynamic Style untuk contoh kasus Ganjar ini karena, gaya komunikasi ini cocok dengan seorang Ganjar Pranowo karena pekerjaannya berorientasi pada tindakan. maksudnya gimana? maksudnya rumor yang mengatakan ganjar akan mencalonkan diri sebagai seorang presiden pada 2023 mewakili partai PDI. Agar di pilih rakyat, maka ia harus menunjukan sebuah tindakan nyata bukan hanya sekedar janji saja. Salah satu tindakan tersebut terdapat pada postingan feeds Ganjar yang berbentuk vidio.Contoh dimana tindakan Ganjar Pranowo yang sangat cepat menanggapi keluhan warga terhadap jalanan yang rusak. Tindakan tersebut membuat Ganjar seperti kerja nyata tidak hanya janji - janji palsu yang diberikan kepada masyarakatnya.  

Ketika dalam menjalankan Human relations pasti ada saja hambatannya  Komunikasi filter atau Communication Filters yaitu dimana kita harus nyaring informasi mana yang baik dan aman yang buruk, mana yang perlu dan yang tidak perlu di informasikan. Dalam menyaring informasi ( komunikasi filter) ada 4 hambatan atau gangguan yaitu: 

  • Semantik (Makna Bahasa) 
  • Psikologi 
  • Fisik 
  • Stereotip.

Contoh dari hambatan Communication Filters yaitu Ganjar Pranowo. Hambatan/ Gangguannya yaitu Stereotip. 

Stereotip adalah bersumber dari kecenderungan kita untuk melakukan kerja  kognitif sedikit mungkin dalam berpikir mengenai orang lain. Dengan kata lain,  stereotip menyebabkan persepsi selektif tentang orang-orang dan segala sesuatu  disekitar kita. 


Contohnya yaitu sebagai seorang pejabat, Ganjar Pranowo pasti sangat dikenali oleh masyarakat dan juga followersnya yang ada di akun sosial medianya. Sebagai orang yang terkenal pasti ada saja yang menyukai dan juga ada yang tidak menyukai sosok Ganjar dalam media sosial maupun real life. Maka dari itu hal tersebut menjadi suatu hambatan/gangguan dalam komunikasi seorang Ganjar Pranowo.


Komentar

Postingan Populer